Berzikir Kepada Allah



            Segala puji bagi Allah Shubhanahu wa ta'alla dengan pujian yang banyak, Tuhan semesta alam, segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan balasan kebaikan kepada orang-orang yang berzikir kepada -Nya balasan yang tidak berikan -Nya kepada seorangpun di alam semesta ini, memperkenankan semua permohonan mereka dengan penuh kedermawanan, mengangkat derajat mereka bersama malaikat-malaikat yang derajatnya tinggi:

قال الله تعالى: ﴿ ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ﴾ [ال عمران: ٩١] 

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha SuciEngkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka". (QS. Ali Imron : 91).
                Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya, Zat Yang Paling berhak untuk disebut-sebut, Yang Paling utama untuk dipuji. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam adalah hamba hamba dan rasul -Nya, orang terbaik yang selalu berdzikir kepada Allah Shubhanahu wa ta'alla, orang terbaik dalam bersyukur kepada -Nya. Dia mengjarkan kepada kita: “Sungguh aku mangucapkah Subhanallah, wal hamdulillah, wa la ilaha illa Allah, wa Allahu Akbar lebih aku cintai dari apa yang menyebabkan matahari itu terbit”. HR. Muslim, kitab Al-Zikar wa du’a hal. 2695.
                Amma Ba’du. Wahai sekalian hamba Allah Shubhanahu wa ta'alla, Aku berwasiat kepada kalian agar selalu bertaqwa kepada -Nya. Dan ketahuilah bahwa orang yang mengingat Allah Shubhanahu wa ta'alla di dalam dirinya niscaya Dia pasti mengingatnya di dalam dirinya, dan barangsiapa yang mengingat Allah Shubhanahu wa ta'alla di dalam sebuah kelompok maka Allah Shubhanahu wa ta'alla pasti mengingat -Nya dalam kelompok yang lebih baik darinya di dalam sebuah pertemuan suci, dan orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah Shubhanahu wa ta'alla, merekalah orang-orang yang dekat dengan Allah Azza Wa Jalla.
Dari Abu Dzar radhiallahu anhu berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Tidakkah kalian mau jika aku memberitahukan kepada kalian tentang perbuatan yang paling baik, amalan yang paling suci di sisi Penguasa kalian, lebih tinggi derajatnya, lebih baik dari menginfakkan emas atau perak, dan labih baik dari berperang melawan musuh-musuh kalian lalu kalian membunuh mereka atau mereka membunuh kalian?. “Ya”. Jawab para shahabat. “Berdzikir kepada Allah Ta’ala”. Jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.[1]
Suatu saat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memasuki mesjid, ternyata di dalamnya beliau menemukan seorang lelaki dari kaum Ansor, bernama Abu Umamah. Rasulullah beratanya kepadanya: “Wahai Abu Umamah mengapa engkau duduk termangu di dalam mesjid bukan pada waktu shalat? “Aku sedang dikuasai kebimbangan karena hutang yang melilit”. Jawabnya. Tidakkah aku mengajarkan kepada kalian sebuah do’a yang apabila engkau diucapkan maka Allah Shubhanahu wa ta'alla akan menghilangkan kebimbanganmu dan dirimu terbebas dari hutang piutang?. “Aku tentu mau wahai Rasulullah”. Jawabnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Apabila engkau berada di waktu pagi atau petang maka ucapkanlah:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، و أَعُوْذُ بِكَ من َالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ ، وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ غلبة الدَّيْنِ وَقهر الرِّجَالِ» [ أخرجه أبو داود ]
 “Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) kelemahan dan malas, aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) membuatku menjadi bakhil dan penakut, aku berlindung kepadaMu dari lilitan hutang dan penindasan orang
Shahabat tersebut berakta: Akupun mengucapkannya dan Allah menghilangkan kebimbanganku dan hutangkupun terbayar”.HR. Abu Dawud kitab shalat hal. 1555.
Diriwayatkan dari  Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang selalu beristighfar maka Allah Shubhanahu wa ta'alla akan menjadikan baginya jalan keluar pada setiap kesempitan yang menghimpitnya, melapangkannya dari setiap kebimbangan dan memberikannya rizki dari jalan-jalan yang tidak disangka-sangkanya”.HR. Abu Dawud, kitab shalat hal. 1018, Ibnu Majah dan Ahmad.
                Wahai saudaraku sekalian. Allah Shubhanahu Wa Ta’ala telah memerintahkan kita untuk banyak berdzkir kepada -Nya. Seperti yang disebutkan di dalam firaman -Nya:

قال الله تعالى: ﴿ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرٗا كَثِيرٗا ٤١ وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةٗ وَأَصِيلًا ﴾ [الاحزاب: 41-42]

"Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.  Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang". (QS. Al-Ahzab: 41-42).
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjelaskan bahwa mengingat -Nya lebih besar dari segala sesuatu. Allah Ta’ala berfirman:

"dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain)". (QS. Al-Ankabut:45).
Mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagai salah satu faktor yang menjadikan hati merasa tentram:
"Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". (QS. Al-Ra’du: 2)
Dan Allah Ta’ala telah memuji kaum beriman yang selalu berzikir kepada Allah Shubhanahu wa ta'alla baik dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring.

[1] HR.Al-Turmudzi, kitabud da’awat hal. 3377, Ahmad, al Musnad 1195, Imam Malik, Al Muwatha’, al nida’ lishalat hal.490


No comments:

Post a Comment

ISLAMIC MEDITATION EBOOK