Bandung - Di mata mantan pengawal pribadinya, mantan Presiden Soeharto merupakan sosok orang Indonesia kebanyakan yang masih menganut paham kejawen. Penguasa Orde Baru ini kerap melakukan meditasi di Gunung Lawu ditemani sang istri, Siti Hartinah Soeharto.
Eli Rachman Sadeli (82), pengawal pribadi pada masa awal pemerintahan Soeharto, menuturkannya kepada detikcom saat ditemui dikediamannya di Gang Sekolah RT 1 RW 2 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong, Bandung, Senin (28/1/2008).
"Sepengetahuan saya sering. Tapi saya hanya satu kali menemani beliau ke Gunung Lawu. Maaf saya lupa lagi tanggal atau bulannya. Yang saya tahu, beliau ke sana pasti pada hari atau bulan-bulan tertentu seperti mauludan," tutur Rachman.
Dia menceritakan saat itu dirinya masih berpangkat kapten. Dia bersama dengan satu rekan lainnya diminta ke Gunung Lawu satu hari sebelum Soeharto dan Ibu Tien datang. "Saya kaget sekali melihat ibu. Dia cepat sekali naik. Padahal lereng gunung Lawu cukup curam," ujarnya.
Sesampainya di atas gunung, Pak Harto dan Ibu Tien ke dalam gua yang disebut Argo Dalam. Menurut cerita, ujarnya sambil mengingat, gua tersebut bekas tempat semedi Raja Brawijaya. "Pak Harto dan Bu Tien meditasi di dalam gua selama dua hari," tutur pengawal pribadi presiden angkatan pertama setelah pembubaran Cakrabirawa ini.
Selama keduanya melakukan meditasi, kata Rachman, tidak ada seorang pun yang berani mengganggu. Hanya saat-saat makan saja, tim dapur istana masuk ke dalam gua untuk menyajikan santapan.
"Kami berada di luar. Saat itu malah saya pergunakan untuk mandi di talaga (danau-red) yang ada di atas gunung," ujar dia sambil tertawa.
http://news.detik.com/
No comments:
Post a Comment